Seorang pengamat langit
di Arizona, Amerika Serikat, berhasil melihat asteroid pertama di tahun 2014
yang menghantam Bumi. Diperkirakan, asteroid itu jatuh di wilayah Samudera
Atlantik.
Melansir laman Latin
Post, Sabtu 4 Januari 2014, sepanjang malam pergantian tahun, Richard
Kowalski menghabiskan waktu untuk melihat objek dekat Bumi dengan menggunakan
teleskop 60 inci di dataran tinggi Arizona Mount Lemmon, AS.
Pengamatan Kowalski dimulai pada 31 Desember 2013 pukul 17:16 waktu setempat. Namun, setelah pergantian tahun, tepat pukul 01:16 tanggal 1 Januari 2014, Kowalski menemukan sebuah benda luar angkasa yang berasal dari konstelasi Orion bergerak ke arah Bumi.
Kowalski langsung melaporkan temuannya ke International Astronomical Union's Minor Planet Center (MPC), karena ia sadar benda luar angkasa itu berada di jalur tabrakan dengan Bumi.
Di situs resminya, MPC memastikan benda luar angkasa itu adalah asteroid yang diberi nama 2014 AA. Meski tidak memberikan dampak yang besar, asteroid itu dipastikan sudah menghantam Bumi.
Hal itu dibenarkan berdasarkan perhitungan peneliti Stephen Chesley, dari National Aeronautics and Space Administration's Jet Propulsion Laboratory di Pasedena, AS. Tabrakan asteroid dan Bumi itu terjadi pada pukul 2:30 waktu setempat.
"Posisi jatuhnya asteroid berada di wilayah Samudera Atlantik, yaitu di antara kawasan Amerika Tengah dan Afrika Timur," kata Chesley.
Pengamatan Kowalski dimulai pada 31 Desember 2013 pukul 17:16 waktu setempat. Namun, setelah pergantian tahun, tepat pukul 01:16 tanggal 1 Januari 2014, Kowalski menemukan sebuah benda luar angkasa yang berasal dari konstelasi Orion bergerak ke arah Bumi.
Kowalski langsung melaporkan temuannya ke International Astronomical Union's Minor Planet Center (MPC), karena ia sadar benda luar angkasa itu berada di jalur tabrakan dengan Bumi.
Di situs resminya, MPC memastikan benda luar angkasa itu adalah asteroid yang diberi nama 2014 AA. Meski tidak memberikan dampak yang besar, asteroid itu dipastikan sudah menghantam Bumi.
Hal itu dibenarkan berdasarkan perhitungan peneliti Stephen Chesley, dari National Aeronautics and Space Administration's Jet Propulsion Laboratory di Pasedena, AS. Tabrakan asteroid dan Bumi itu terjadi pada pukul 2:30 waktu setempat.
"Posisi jatuhnya asteroid berada di wilayah Samudera Atlantik, yaitu di antara kawasan Amerika Tengah dan Afrika Timur," kata Chesley.
SUMBER : VIVA.CO.ID
No comments:
Post a Comment